Entri Populer

Kamis, 13 Desember 2012

My 12-12-12 moments

Sebenarnya nggak ada yang "wow" banget sih di Rabu 12-12-12 ini. Memasuki detik pertama 12-12-12, semuanya normal-normal aja, gue masih berkutat dengan Bab 1-3 skripsi gue sambil tentunya baca beberapa tweet yang sebagian sudah mengandung "12-12-12" dalam kicauannya. Kecuali satu hal sih, musik instrumental gitar yang untuk pertama kali gue dengar di hari ini (yang juga berarti 'perkenalan' pertamaku dengan musisi-musisi hebat terkait). Tepat di hari ini gue akhirnya nyadar betapa mengagumkannya tangan Paul Gilbert, Eric Johnson, Jason Becker, dan Joe Satriani dalam bergitar.

Mulai mentok dalam mengerjakan skripsi dan udah berasa capek banget juga, akhirnya kira-kira pukul 3 dini hari memutuskan untuk tidur. Tidur pun biasa-biasa aja, nggak ada gangguan baik oleh mimpi maupun suara cempreng beberapa teman kosan yang biasanya tiap pagi kira-kira pukul 7 sudah bawel ngeganggu tidur gue. Gue bahkan nggak ingat apa mimpi gue begitu membuka mata (yang berarti mimpi gue luar biasa BIASA sampe gue gak ingat).

Makan siang gue juga biasa-biasa aja. Masih dari warteg yang sama tempat gue sering beli makan siang dengan menu yang paling sering dibeli pula. Selepas makan siang, akhirnya ada hal yang nggak biasa di hari ini, berupa kabar jadwal seminar proposal yang jatuh di hari Jumat ini. Gue berusaha menanggapinya dengan biasa-biasa aja. Nggak terlalu berhasil, sih.

Setelah tahu jadwal seminar itu, tentunya gue masih ngelanjutin hidup. Gue tetap profesional ngejalani jadwal ngajar tiga jam meskipun sebenarnya yang gue pengen adalah hari-hari sampe gue ntar seminar nggak terbeban dengan hal lainnya (oleh kerjaan paruh waktu ini terutama) untuk bisa nyiapin mental dan materi skripsi gue. Gue ngajar seperti biasanya. Bersikap ceria di depan murid-murid gue yang berusia kira-kira 6-11 tahun yang terbagi dalam 3 level yang berbeda. Murid-murid gue yang umurnya masih 6-7 tahun cukup menghibur hari ini. Kepolosan mereka dalam bernyayi bersama maupun secara individu benar-benar sangat menenangkan. Gue juga cukup terhibur oleh teka-teki dan celotehan mereka disela-sela belajar. Teka-tekinya sih akan terdengar garing kalau yang ngucapinnya orang dewasa biasa, tapi karena keluar dari bibir mungil mereka jadi terdengar lucu dan menggemaskan :D (Sejenak lupa dengan beban hidup di depan mata.)

Selesai ngajar, mampir sebentar ke Gramed. Niatnya sih cuma lihat-lihat, semacam rekreasi kecil-kecilan lah. Lihat beberapa novel baru dan bertambah lah Daftar "Buku yang Gue Harus Punya." Beberapa diantaranya gue foto dan sebenarnya nggak baru diterbitkan juga, sampulnya doang yang baru dan unik. Karangannya Djenar Maesa Ayu.


Niat "cuma lihat-lihat" akhirnya berakhir sebagai rencana doang. Gue nggak bisa nolak pemikiran random gue untuk beli satuuuu buku aja dari daftar "Buku yang Gue Harus Punya" demi bisa menuliskan 12-12-12 di lembar pertama setelah sampul buku (hehehe). Entah memang benar karena alasan itu atau gue-nya yang sebenarnya udah ngebet pengen bawa pulang buku yang berjudul Cinta (Tidak Harus) Mati itu, gue nggak bisa mastiin (dan nggak terlalu ambil pusing juga sih). Pastinya daftar gue berkurang satu dan sekaligus bertambah banyak juga. 

Setelah kurang lebih satu jam mampir dari satu rak ke rak lain hingga membawa buku tulisan Henry Manampiring itu ke kasir, akhirnya gue turun ke lantai dasar dan tentunya nggak langsung menuju shelter Transjakarta. Gue keliling lagi di lantai dasar, lihat beberapa pernak-pernik natal dan lainnya selama kurang lebih setengah jam. Mulai berasa capek dan lapar akhirnya gue beranjak ke shelter. Di shelter pun biasa-biasa aja. Karyawan-karyawan TJ masih itu-itu aja, nggak ada wajah baru yang setampan Hyun Bin, misalnya :))

Nyampe kosan, duduk beberapa menit di ruang TV sambil mikir mau beli makan apa untuk dinner. Acara TV pun seperti biasa, nggak ada yang menarik, Keluarga Cemara tak lagi diputar di TV pun ulangannya. Jadilah TV yang menonton gue yang nyumpel satu telinga dengan headset sambil serius menatap layar ponsel. Gak lama telinga yang bebas dari sumpelan headset akhirnya menangkap sinyal dari bapak penjual sate. Belakangan kan lagi pengen banget makan sate madura, jadilah tanpa ragu nyetop si bapak dan mesan sate ayam. Makan malam gue hari ini nggak biasa, akhirnya :')

Sambil menunggu satenya siap dilahap, gue ngobrol sama teman kosan. Satu lagi kabar nggak biasa nyampe ke telinga, tentang dosen penguji di seminar nanti dan jadwal sidang akhir yang dengar-dengar tak sampai 2 bulan dari sekarang. Jantung kembali berdetak lebih cepat begitu mendengar nama si Bapak-yang-namanya-suka-kudengar akan menjadi penguji gue. Dosen favorit gue banget sih, tapiii.. ya gitu deh..

Sate udah jadi dan kabar nggak biasa yang tadi gue dengar nggak mengurangi kelahapan gue dalam menyantap habis (minus satu tusuk) si ayam. Kelar makan sate, normalnya sih gue harusnya langsung buka laptop dan ngeberesin yang perlu diberesin dari bab 1-3 gue, ya? Tapi berhubung ketidaknormalan gue lagi kambuh, alih-alih buka laptop dan buka folder skripsi, gue malah baca buku yang tadi gue beli. Gue baca beberapa bab, mandi, kelar mandi buka laptop baru dehhh...... nulis post ini (Iya, gue belum buka folder skripsi gue sampe sekarang :| )

Ngomong-ngomong, dari beberapa bab buku yang gue beli itu, sejauh ini gue suka tulisannya. Dan berhubung si penulis nggak suka astrologi dan sejenisnya, makin cinta lah gue sama si Oom Piring ini (hehe).

Begitulah gue di Rabu 12-12-12 ini.. :))